Movies Sabtu Bersama Bapak (2016) Sabtu Bersama Bapak (2016) 7.5 246. Nonton Film Bioskop Online Terbaru & Terlengkap. Disclaimer: This site does not store any files on its server. All contents are provided by non-affiliated third parties. Nonton film full movie Cinema 21 Online
Padahalsemua kerja rumah suami dah buatkan Aku kat sini ada sedikit pengalamn untuk diceritakan kepada u all Aku ni sebenarnya kuat nafsu Type of Business: Wireless Broadband ( Hotspots ) capital : RM5K - Maximum (depending on where and how the implementation Tapi rasa menyesal tu rasa berbaloi juga dengan nikmat yang aku kecapi Halimah masuk ke bilik Meon, dilihatnya anaknya itu masih
Mendapati berbagai kejadian di luar nalar usai menonton film horor di bioskop Indonesia tampaknya bukan hal yang asing lagi. Baru-baru ini seorang perempuan secara mendadak viral di sosial media usai dirinya cukup membuat geger para penonton Film Pengabdi Setan 2 yang disutradarai Joko Anwar tersebut.
SabtuBersama Bapak (2016) Film yang satu ini memang pernah booming pada masanya. Ya karena saking menyedihkannya alur cerita yang ditampilkan film tersebut. "Sabtu Bersama Bapak" menceritakan seorang ayah bernama Gunawan (Abimanya Aryasatya) yang merasa khawatir dengan anak-anaknya (Deva Mahendra dan Arifin Putra).
Dalamfilm "Sabtu Bersama Bapak", penonton dapat mengetahui perasaan tokoh "Bapak" (Abimana Aryasatya) sebagai seseorang yang harus meninggalkan keluarganya lebih cepat. Disini, tokoh "Bapak" divonis oleh dokter bahwa ia menderita kanker dan hanya menceritakan hal tersebut kepada istrinya yang bernama ibu Itje (Ira Wibowo).
Jalan ceritanya penuh drama. Saya baru lihat sendiri ada cerita bagus seperti ini. Belum pernah saya mendapatkan cerita sekuat ini," ujar Monty Tiwa, sutradara Sabtu Bersama Bapak, saat ditemui di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Jumat, 1 Juli 2016. Meski berfokus pada seorang ayah, ia menuturkan, film ini memiliki cerita keluarga yang lengkap.
Nontonfilm sabtu bersama bapak 2016 sub indonesia website streaming nonton film movie online sabtu bersama bapak 2016 cinemaxindo juga memiliki banyak film terbaru untuk kamu nonton movie online secara gratis di sini kamu dapat memilih film favorit kamu dari berbagai kategori, genre, ataupun tahun rilis nggak berhenti sampai di situ, kualitas
Jadwallengkap film Sabtu Bersama Bapak hari ini di seluruh bioskop Indonesia beserta harga tiketnya meliputi XXI, Cinemaxx, CGV, New Star Cineplex, Platinum Cineplex
Dipenghujung bulan suci Ramadan, para pemain utama film Sabtu Bersama Bapak menggelar nonton bareng di Blok M Square, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2016). Acha Septriasa, Deva Mahendra, Ira Wibowo, dan Sheila Dara Aisha yang hadir di hari pertama pemutaran film tersebut, mengaku senang melihat antusias penonton yang begitu banyak.
Satudari lima film yang akan tayang, adalah film Sabtu Bersama Bapak (SBB). Film yang dibintangi Abimana Aryasatya, Ira Wibowo, Deva Mahendra, Arifin Putra dan Acha Septriasa ini akan diputar pada 5 Juli 2016. Sebelum lo bertanya-tanya kenapa lo harus nonton film ini, nih HAI kasih alasannya! Ini dia, alasan kenapa kita harus nonton Sabtu
KumpulanBokep JAV Pemerkosaan Terbaru Update 2020 , Nonton Bokep Jepang Pemerkosaan adalah dengan total 35 dari ribuan vidio bokep di BOKEP JAV , Gratis, Bokep JAV Selingkuh Ngentot Perkosa Tidur School Suster Mama Mertua No Sensor Masturbasi Dildo Full HD 2021 Adik ipar aku ni duduk serumah dengan aku Aku kat sini ada sedikit pengalamn untuk
3taun yang lalu nonton film ini di bioskop sama Ibu, kemudian dengan sukses membuat beliau menangis-nangis berderai air mata berikut kapok gak mau lagi diajak nonton olehku. 'Sabtu Bersama Bapak' dimulai cukup goyah, khususnya ketika bagian kisah Satya tersaji lebih datar jika dibanding dengan pengisahan Cakra. Namun, secara perlahan
Iniadalah biasa,setiap kali selepas bersama,dia akan tertidur sehingga pagi Istri Lagi Tidur Kena Rogol Mertua Xxn Diterbitkan pada Friday, 1 January 2021 Pukul 19 Istri Lagi Tidur Kena Rogol Mertua Xxn Diterbitkan pada Friday, 1 January 2021 Pukul 19. Noreen ke biliknya untuk tidur Nonton video Tante Selingkuh dan download bokep sex
"Pengabdi Setan 2: Communion" adalah film karya Joko Anwar, lanjutan dari film "Pengabdi Setan" yang tayang 2017.. Film ini sudah tayang secara serempak di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 4 Agustus 2022 lalu.. Sebelumnya, "Pengabdi Setan" (2017) menceritakan Rini (Tara Basro), Toni (Endy Arfian), Bondi (Nasar Anuz), dan Bapak (Bront Palarae) mengalami kejadian
Masukuntuk nonton. Sabtu Bersama Bapak. 95 minutes. Indonesia. Info Film. "Sabtu Bersama Bapak, terasa cukup baik mengeksekusi ceritanya, termasuk bagaimana ensemble cast-nya menghidupkan ceritanya. Banyak sekali pesan-pesan dan nilai positif yang bisa dijadikan pembelajaran dari film ini." - Baca Terus "Sabtu Bersama Bapak, masih
cQx2D4c. Jakarta - Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif mengisi akhir pekan dengan menonton bersama film Orpa. Latif mengatakan dirinya mengapresiasi film yang bercerita tentang perjuangan gadis Papua mengejar pendidikan formal."Film ini diinisiasi oleh relawan-relawan yang peduli pendidikan untuk anak Papua. Jadi jangan cuma nonton film buatan luar negeri, karena film karya anak bangsa tidak kalah bagusnya," kata Latif dalam keterangan tertulis, Sabtu 10/6/2023."Kegiatan bersama masyarakat ini juga dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-77," imbuh Latif. Acara nonton bareng nobar ini diikuti sejumlah pemuda dan mahasiswa Papua yang menetap di Kota Ambon, awak media, dan pejabat utama Polda Maluku di Studio 4 Bioskop Cinema XXI Ambon City Center, Kota Ambon, Maluku, sore tadi. Wakapolda Maluku Brigjen Stephen M. Napiun dan Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat turut mendampingi Latif."Film Orpa menceritakan tentang cita-cita seorang anak perempuan yang hidup di pedalaman Papua. Namanya Orpa yang berkeinginan kuat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik," jelas Latif."Maluku hampir mirip-mirip dengan Papua. Oleh sebab itu film ini dapat menjadi inspirasi generasi penerus di Maluku untuk semangat meraih pendidikan terbaik, meski dalam keterbatasan," sambung Maluku Nobar Film Orpa Foto Kapolda Maluku Nobar Film Orpa menjelaskan pendidikan memiliki kaitan dengan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat harkamtibmas, yang merupakan tugas kepolisian. Mantan Kapolda NTT ini menuturkan jika masyarakat mendapat pendidikan yang baik, kemudian menjadi produktif dengan karya-karya positif, tentu dengan sendirinya akan menjauhi perilaku negatif."Kalau dilihat inti dari cerita film ini sebenarnya seperti Basudara Manise, menggambarkan semangat untuk maju dan sejahtera. Dalam momentum ini juga saya berharap jajaran yang di pelosok terus membantu masyarakat yang kesulitan akses pendidikan," pungkas itu salah satu mahasiswa asal Papua yang tinggal di Ambon, Martalus Aboda, mengaku ini adalah kali pertama Kapolda Maluku nobar dengan mahasiswa Papua. Martalus mengapresiasi acara yang diinisiasi Latif ini."Saya memberikan apresiasi kepada bapak Kapolda bersama jajaran Polda Maluku yang telah mengundang kami nonton bareng hari ini. Saya sangat senang sekali karena diundang langsung oleh Bapak Kapolda Maluku" ujar Martalus. aud/dwia
Feedback Ditonton21/05/2022Menceritakan tentang seorang bapak yang membuat kumpulan video sebagai wasiat nasehat bapak untuk anak-anak & istrinya sebelum akhirnya Ia pergi karena 0 Pengikut 1 Video
Ini lucuk! sekian. Kalau dikira film ini film mellow, salah besar. Aku memutuskan untuk nonton film ini hanya semata-mata karena aku suka novelnya. Lihat-lihat pemain okelah. Lihat sutradara, kebetulan Monty Tiwa yang pekerjaannya aku lumayan suka. Pas pertama nonton, masih berasa tipikal film Indonesia yang terlalu teatrikal’ dan akhirnya kurang real. But then… the magic is just started. Film bagus kalau ceritanya kuat, flownya enak, akting para pemain meyakinkan, dan tambahan bonus, bikin aku ngakak. Sabtu bersama Bapak udah bisa masuk ke kategori film bagus. Memang masih ada yang bisa diperbaiki, but surely I enjoyed it so much. Film-film keluarga seperti ini memang yang diperlukan di Indonesia. Kita sudah jengah dengan film horror nggak jelas atau film-film percintaan remaja yang begitu-begitu saja. Terus terang tahun 2016 kemarin aku nggak begitu banyak nonton film Indonesia sebanyak yang aku lakukan di tahun 2015. Bahkan film ini adalah film Indonesia pertama yang aku tonton di tahun 2017. Film Sabtu Bersama Bapak kurang lebih sama jalan ceritanya dengan yang di novel. Tidak ada perubahan atau penambahan berarti, tapi memang penghidupan dari novelnya amat sangat kental. Aku kira awalnya vibenya akan sama dengan film Test pack yang notabene disutradarai oleh Monty Tiwa juga, berdasarkan dari novel yang kebetulan istri dari Aditya Mulya. Ternyata nggak juga. Malah versi lebih baik. Sabtu Bersama Bapak bercerita mengenai seorang bapak bernama Gunawan Garnida Abimana Aryasatya yang mendapatkan diagnosa bahwa dia mengidap penyakit kanker dan jelas waktunya tidak akan lama lagi. Gunawan mempunyai dua putra Satya Arifin Putra dan Cakra Deva Mahenra. Gunawan mungkin tidak bisa berbuat banyak soal penyakitnya, tetapi dia brpikir bahwa ada cara lain yang bisa ia lakukan untuk tetap membantu istrinya Ira Wibowo untuk membesarkan kedua putranya. Gunawan mulai merekam dirinya setiap hari. Isi videonya berisi banyak petuah dan pesan yang ingin kedua putranya value hingga tumbuh dewasa. Video pertama yang mereka tonton, bapaknya mengatakan “Bapak tahun depan mungkin harus pergi. Tapi, tidak apa bapak akan tetap bersama kalian. Senin sampai Jumat kalian belajar, Sabtu kalian akan ketemu bapak” dan begitulah kisah Sabtu Bersama Bapak dimulai. Tiap Sabtu dari mereka kecil hingga tumbuh dewasa, kakak adik Satya dan Cakra menghabiskan Sabtu sore mereka dengan ibunya di ruang keluarga untuk menonton video-video peninggalan bapak. Itje membesarkan mereka tanpa ada masalah. Keduanya lulus sarjana. Bahkan Satya mendapatkan pekerjaan dengan gaji bagus, sudah menikah dengan Rissa Acha Septriasa dan mempunyai 2 putra juga. Mereka tinggal di Perancis. Cakra juga mempunyai pekerjaan bagus di sebuah bank dengan posisi sebagai Deputy Director. Hanya saja, Cakra sudah hampir 30 tahun teapi belum menikah. Ternyata ganteng-ganteng begitu, Cakra mempunyai masalah kepercayaan diri kalau sudah ketemu dengan cewek. Tahun ini, Cakra bener-bener jatuh cinta dan berniat untuk menikahi seorang perempuan yang bernama Ayu Sheila Dara Aisha. Teori dari bapak sudh kenyang mereka makan, tapi ternyata pada dasarnya, Satya lupa kalau dia hidup di masa sekarang, dan ada waktunya juga dia mulai fokus dengan keluarganya sendiri ketimbang masa depan yang sudah dia rancangin. Keinginan untuk seperti bapak membuat Satya lupa bahwa setiap keadaan mempunyai ceritanya masing-masing, dan di sinilah pesan-pesan film dari si bapak mulai dicerna dengan pemahaman yang lebih. SPOV Aditya Mulya is one of my favorite authors. Selalu berhasil mengemas pesan dalam dengan tema guyonan. Monty Tiwa untungnya setipe. Alhasil, aku banyak ngakak. Awalnya aku kira, akan banyak mellow moment, tapi untungnya nggak. Apalagi performance Deva Mahenra yang lumayan mengejutkan. Dari pemilihan cast, aku bilang nyaris sempurnaa.. sayang banget Monty kurang maksimal dalam casting child actor. Aku tahu masalah utama film Indonesia, belum ada aktor atau aktris anak-anak ayng benar-benar bagus. Sebenarnya ada-ada saja, atau mungkin pihak produksi yang lupa bahwa elemen sekecil apapun di sebuah film itu penting. Dari cinematography, soundtrack, main casts and figuran excludin children talents, semuanya sudah mendekati kata sempurna. Sebagai satu kesatuan, film ini cukup bagus. Terlebih di bagian flow. Meng-adaptasi sebuah novel menjadi sebuah film bukan pekerjaan mudah. Kebanyakan bisa saja jadi jumpy. Meman di awal, film ini terkesan agak terburu-buru, tetapi begitu masuk ke inti cerita, berjalan jauh lebih baik. Selepas komenku tentang akting para anak-anak yang ada di film, semua cast lain dan juga para figuran dewasa semuanya oke. Abimana is my favorite actor next to Reza Rahadian. YES! I can state it like that. Performance dia di Negeri Van Oranje masih sangat memberikan kesan, dan di film ini juga bagus. Apalagi dia berperan sebagai bapak dan lawannya adalah aktris yang lebih senior – Ira Wibowo. Chemistry bapak anak juga terasa ketika dia bersanding dengan Arifin Putra. He is good. Oh iya, ini film reunian antara Arifin Putra dan juga Abimana yang dulunya bareng di Negeri Van Oranje. the most romantic scene – Abi and Ira Deva Mahenra is a pleasant surprise. Aku sebelumnya nggak pernah tahu orang ini pernah ada, mungkin karna udah lamaaaa banget nggak nonton sinetron. Tidak ada bekas akting sinetron. Kesan bodohnya juga dapat. Untuk Acha Septriasa, setelah nonton Test pack, aku makin suka sama aktris ini. Sebelumnya aku benci setengah mati dengan dia haha. Masih terngiang aktingnya di Heart yang gimanaaa gitu. Tapi, makin ke sini sudah amat sangat improved. Hanya saja mungkin karena karakter Rissa yang tidak beda jauh dengan karakter di Testpak. But overall, I enjoyed her performance. Nah, another pleasant surprise is ERNEST PRAKASA. Idiot yang brilian. Karakter tambahan di film ini asli membuat film ini jadi lebih humoris daripada novelnya. Salah satu penyebabnya adalah karakter si Ernest di sini. Mukanya udah mengundang tawa, ditambah dengan dialog yang tepat, he is the funny creature, the firecracker in the movie. Overall, good job Monty, akhirnya satu film Indonesia nyaris sempurna ada lagi. Production House Maxima Pictures Director Monty Tiwa Screen writer Aditya Mulya & Monty Tiwa Casts Abimana Aryasatya, Ira Wibowo, Arifin Putra, Acha Septriasa, Sheila Dara Aisha, Ernest Prakasa, Jennifer Arnelita
Synopsis Even Though He is Gone, Father Will Always be There Gunawan had a wife, Itje, and two small children, Satya and Cakra. Their lives changed when Gunawan found out he only had one more year to live. Gunawan decided that death would not limit him from loving both children. Cast Crew Details Genres Releases Cast Director Producer Writer Studio Country Language Genre Theatrical 05 Jul 2016 Indonesia Indonesia Popular reviews More Cukup tersentuh melihat seorang bapak yang pergi meninggalkan semua wejangan sampai kedua anaknya menikah kelak. Diangkat dari novel, harusnya sih novelnya bagus ya kalau ngeliat film ini. Pembahasan yang diangkat seputar kehidupan pernikahan Satya di Perancis dan lika liku cinta Saka di pekerjaannya. Aku cukup suka bagaimana kedua anak ini selalu berpaku pada nasihat bapaknya, yang bahkan tidak mereka rasakan kehadirannya. Aku dah lama bgttt baca novelnya dan suka, terus dulu pas tau mau dibikin film reaksiku B aja sih. Ngga pengen nonton, bahkan setelah masuk platform digital pun ngga mau nonton. Tapi semalem karena gabut jadinya aku nonton. Pffft, lebih suka bukunya? Jelasss. Di film kaya apa ya, aneh jadinya. Karakter Saka Deva Mahenra juga ngapa dibikin aneh bgt sih, padahal di novel suka poll sama dia Tapi karakter Bapak yang diperankan Abimana Aryasatya dapet bgt sih, ketenangannya ngasih petuah-petuah lewat video demi anak-anaknya. HuhuDan yang paling ngga bisa dimaafkan adalah colour grading, efek-efek, dan blur-blurnya Allahu ganggu bgt ngga kuat nontonnya. Padahal ada setting tempat yang di Paris, tapi jadi jelek. Alay bgt semburat-semburat cahayanya. WKWKWK. NANGIS😭 Aktingnya oke sih, ceritanya juga sebenernya ga jelek-jelek banget karna ada beberapa bagiannya yang cukup ngena di hati, apalagi kalau udah masuk pov keluarga kecil Satya Arifin Putra. Suka banget sama aktingnya bu Ira Wibowo sama mba Acha Septriasa, keren! 2 karakter ini sih yang menurutku paling yang agak ganggu tuh guyonannya yang menurutku jayus abis, bahkan aku nggak ketawa sama sekali sama lemparan jokesnya itu. Karakter Cakra Deva Mahenra juga nggak ada lucu-lucu menggemaskan, malah jujur aku keganggu banget sama sikapnya dia yang kelewat grogi. Padahal kalau sikapnya normal-normal aja kayak pas di akhir itu jauh lebih oke sih. Terus hal lainnya adalah pada bagian color grading yang menurutku juga kurang enak diterima mata. Kesannya gimana ya… Gatau kenapa hampir selalu lebih suka sama novelnya dibanding dgn visualisasi filmnya. Keenam pemeran utama sudah kuat but it's a lil off buat supporting lumayan dapet, alur ga boring, pesan Bapak tersampaikan dgn baik. “Menjadi panutan bukan tugas anak sulung-kepada adik-adiknya, tapi tugas orang tua kepada semua anak”― Adhitya Mulya, Sabtu Bersama Bapak Colour grading di film ini adalah gambaran nyata kualitas film ini di mata jelek bahkan keindahan Perancis ga menolong plus eksekusi yang kurang optimal menambah poin negatif film one of the best director in Indonesia fall asleep when watch this movie and I watch until the end when he sleep Melihat dari judulnya saja film ini bisa menjadi daya tarik, terlebih 'based novel' terkenal yang mampu membuat emosi pembacanya tidak mudah menuangkan sebuah kisah novel ke dalam visual-audio yang dibatasi oleh durasi. Namun setidaknya intisari dari novel itu sendiri harus baik diceritakan. Itulah yang menjadi kendala utama 'Sabtu Bersama Bapak'. Ia punya materi yang bagus, karakter yang oke dan potensi membentuk emosi penonton dengan mudah namun harus berakhir biasa saja, bahkan dibawah yang paling menjengkelkan adalah keputusan Monty Tiwa dalam memasukkan unsur komedi yang terlalu canggung. Memang tujuannya baik, memecah keheningan dan emosi penonton agar bisa lebih rileks, tetapi hal itu justru menjadi minus besar, terlebih pergeseran genre yang terlalu spontan dan terasa kasar. Itu… 'Sabtu Bersama Bapak' dimulai cukup goyah, khususnya ketika bagian kisah Satya tersaji lebih datar jika dibanding dengan pengisahan Cakra. Namun, secara perlahan, Monty Tiwa mampu membangun intensitas cerita menjadi lebih kuat dan hangat secara emosional. Para pemeran 'Sabtu Bersama Bapak' juga tampil apik, khususnya Deva Mahenra yang tampil kuat serta Jennifer Arnelita yang mampu mencuri terbesar pada 'Sabtu Bersama Bapak' mungkin muncul dari kualitas gambarnya yang seringkali terasa kurang fokus bahkan buram. Dan sama sekali gak mengerti apa kegunaan tampilnya "lens flare" di hampir setiap adegan 'Sabtu Bersama Bapak.' Seriously annoying. Premis yang bagus karena ide asli dari novelnya. Dari judul sebenernya memancing air mata tapi kenapa pas gue nonton sama sekali gak bikin nangis ya. Biasanya gue paling lemah sama drama keluarga kayak gini. Akting para pemain sih oke lah. Terutama Acha dan Ira Wibowo. Sheila Dara cantik banget. Abimana efforless as always. Deva ok. Arifin Putra kayak kurang fasih jadi orang sunda, tapi kalo bahasa Perancisnya baguuss 👏Entah kenapa antara drama dan komedinya kayak nggak nge-blend. Kayak ada 2 film yang berbeda dijadiin satu. Gue ngerasa Ira Wibowo dan Abimana lebih cocok jadi Tante dan ponakan daripada suami istri. 🙏🏻Keindahan latar Perancis kayak berasa kurang dimaksimalkan. Color Gradingnya juga kurang enak. Endingnya juga kayak kurang klimaks. Sayang banget. Semoga versi seriesnya akan lebih baik dari filmnya 🙏🏻 This review may contain spoilers. I can handle the truth. “Aku tak tau harus mulai dari mana. Aku tak tau harus menulis apa. Di tanganku duka. Di tanganku suka.”Penggalan lirik Lagu Cinta-nya Iwan Fals membawaku ke sini. Lagu yang jadi original soundtrack OST Sabtu Bersama Bapak, film yang diadaptasi dari novel bestseller dengan judul yang sama. Lagu yang mengiringi scene romantis di film itu, yang bukannya bikin aku senyam-senyum, tapi malah bikin aku nangis dengan bahu terguncang. Bikin Dita, temen nontonku waktu itu, nyikut lenganku. Aku noleh ke dia, trus dia geleng-gelengin kepala tanda heran. Ya, aku memang bikin heran sih. Alay. Gitu aja nangis. Tapi mau gimana, aku baper sama scene itu. Mungkin karena juga baper sama lagunya. Lagu Cinta keren. Lebih keren daripada lagu Iwan Fals yang… Meskipun ceritanya gak sama persis kayak di buku tapi film ini cukup bagus terutama dalam segi sinematografi dan visual dengan warna warna yang membuat Sabtu Bersama Bapak bagus adalah betapa emosional pembawaan dari segi plot yang bikin gw hampir nangis di beberapa scene. Rewatch3 taun yang lalu nonton film ini di bioskop sama Ibu, kemudian dengan sukses membuat beliau menangis-nangis berderai air mata berikut kapok gak mau lagi diajak nonton olehku. Sedih parah sih banyak value-value yang ada di keluarga, dari perspektif khusus seperti gimana dari seorang ayah, seorang ibu, seorang anak, dan berkembangnya mereka seiring waktu. Spesifiknya buatku adalah gimana film ini merangkum banyak hal yang ngenaaaaa bgt buatku; sebagai seorang laki-laki beranjak dewasa dengan satu orangtua yaitu IbuSecara sinema, cakep bgt, cuma ada beberapa kekurangan kaya terlalu banyak adegan yang diiringi musik sehingga kurang natural, dan adegan-adegan yang efek pencahayaannya berlebihan mostly at Saka's scenesJarang-jarang film Indonesia bertema keluarga bisa sehebat ini, salut!
nonton film sabtu bersama bapak